Kamis, 29 Desember 2011

APA PENDAPAT KALIAN TENTANG SMK KOSGORO 1 BALONGBENDO

SILAKAN BAGI KALIAN YANG MERASA SMK KOSGORO 1 BALONGBENDO KURANG MEMBERIKAN YANG TERBAIK BAGI KALIAN SILAKAN UNGKAPKAN PENDAPAT KALIAN DI BLOG INI TAPI INGAT DENGAN BAHASA YANG SOPAN DILARANG MENGGUNAKAN BAHASA YANG KOTOR......

Rabu, 14 Desember 2011

Mempersiapkan dan mengoperasikan alat bantu verifikasi

langkah-langkah persiapan pengoperasian alat Bantu verifikasi


Pengertian verifikasi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, verifikasi artinya (n) pemeriksaan.
Sanksi pidana

Setiap orang yang dengan sengaja meniru atau memalsu uang rupiah yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh orang lain mengedarkan dan setiap orang yang membuat benda semacam uang rupiah yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15(lima belas) tahun sebagaimana diatur dalam pasal 244 KUHP atau pasal IX UU No. 1 tahun 1946.
Uang


Uang kertas ( UK ) adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya

Uang tidak layak edar ( UTLE ) adalah uang lusuh, uang cacat, uang rusak dan uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran.

Uang cacat adalah uang hasil cetak yang spesifikasi teknisnya tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh bank Indonesia

Uang rusak adalah uang yang ukuran atau fisiknya telah berubah dari ukuran aslinya tetapi kondisi uang telah berubah yang disebabkan antara lain karena jamur, minyak, bahan kimia, coretan-coretan.
Uang palsu adalah benda yang bentuknya menyerupai uang dan tidak memiliki tanda keaslian uang sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Tahun emisi Uang kertas











































No Denom Tahun emisi
1 100.000 1999
2 100.000 2004
3 50.000 1999
4 50.000 2004
5 20.000 1998
6 20.000 2004
7 10.000 1998
8 5.000 -
9 1.000 -


Apa yang harus dilakukan bila menerima uang palsu


Masyarakat umum melaporkan uang palsu tersebut kepada Bank Indonesia, Bank Umu atau pihak kepolisian

Bank Umum melakukan hal-hal ebagai berikut :


Menahan uang palsu tersebut dan tidak memberi penggantian.

Menjaga fisik uang agar tidak rusak

Mencatat identitas pelapor/penyetor

Menyampaikan laporan ke Bank Indonesia



Tanda pengaman

Untuk mengetahui uang asli, kita harus tahu spesifikasi tanda keaslian uang sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia. Contoh spesifikasi tanda keaslian atau tanda pengaman yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada uang rupiah baru pecahan Rp. 100.000,- sebagai berikut :
Tanda pengaman uang rupiah baru pecahan Rp. 100.000 tahun emisi 2004

BAGIAN DEPAN


Rectoverso "Gambar saling isi"

Gambar logo BI yang beradu tepat saling mengisi pada bagian depan dan belakang akan terlihat utuh apabila diterawangkan kearah cahaya.
Security thread " benang pengaman"

Garis melintang dari atas ke bawah akan terbaca tulisan BI 100000 yang berulang ulang apabila diterawangkan ke arah cahaya.
Watermark " tanda air"

Tanda air gambar Pahlawan Nasional W.R Supratman akan terlihat dari kedua belah bagian uang apabila diterawangkan ke arah cahaya.
Tanda pengaman baru
Banknote paper " bahan uang"
Bahan uang terbuat dari kertas khusus berwarna merah muda.
Blind code " kode tunanetra"
Kode tertentu untuk mengenali jenis pecahan bagi tuna netra dengan cara meraba kode tersebut.
Optical variable ink " tinta berubah warna"
Tinta OVI logo BI akan berubah dari warna kuning keemasan menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.
Irisate " pigmen berubah warna"
Jenis pigmen tertentu berbentuk dua garis akan berubah warna dari mera tembaga menjadi hijau, dan warna biru menjadi kuning keemasan apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.
Tanda pengaman lain
Disamping ketiga unsur pengaman yang selalu dipakai, yaitu benang pengaman, tanda air dan gambar saling isi, pada pecahan Rp. 100.000 baru ini juga digunakan tanda pengaman lain, misalnya:
Lambang Negara RI
Gambar burung Garuda dicetak timbul dan terasa kasar apabila diraba.
Micro-text "mikroteks"
Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dibaca dengan menggunakan kaca pembesar


Intaglio "cetak timbul"
Angka nominal dan tulisan BANK INDONESIA terasa kasar apabila diraba
Latent image " tulisan tersembunyi"
Tulisana BI tersembunyi hanya dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

BAGIAN BELAKANG


Watermark " tanda air"

Tanda air gambar Pahlawan Nasional W.R Supratman akan terlihat dari kedua belah bagian uang apabila diterawangkan ke arah cahaya.
Security thread " benang pengaman"

Garis melintang dari atas ke bawah akan terbaca tulisan BI 100000 yang berulang ulang apabila diterawangkan ke arah cahaya.
Rectoverso " Gambar saling isi"

Gambar logo BI yang beradu tepat saling mengisi pada bagian depan dan belakang akan terlihat utuh apabila diterawangkan kea rah cahaya.
Tanda pengaman baru
Asymmetric serial number "Nomor Seri yang tidak simetris"
Runtutan huruf dan angka dengan ukuran makin membesar akan memendar dari bawah sinar ultra violet.
Visible ink ' tinta tampak"
Tinta gambar kepulauan Indonesia akan memendar di bawah sinar ultra-violet
Tanda pengaman lain
Micro-text "mikroteks"
Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dibaca dengan menggunakan kaca pembesar


Intaglio "cetak timbul"
Angka dan tulisan nominal terasa kasar apabila diraba.


Macam2 verifikasi


Dilihat

Uang dilihat dengan mata kepala orang itu sendiri yang akan memverifikasi
Diraba

Uang diraba dengan indra peraba orang yang akan memverifikasi
Diterawang

Uang diterawang di depan sinar matahari, lampu listrik dll

Bagian bagian alat bantu verifikasi


Stop kontak

Kabel

Rumah lampu

Lampu dengan sinar ultra violet

On/off


Cara memperoleh alat bantu verifikasi


Peorangan

Alat bantu verifikasi bisa dibeli di toko yang menjual peralatan dan perlengkapan listrik
Perusahaan

Alat bantu verifikasi diambil di bagian sarana prasarana, yaitu dengan cara mengajukan permintaan: dengan mengisi formulir permintaan barang dan diserahkan kepada atasan langsung dan atau bagian sarana prasarana atau bagian peralatan pada perusahan yang bersangkutan

Alat bantu verifikasi diperiksa agar akurat 100%

Semua peralatan yang berkaitan dengan perdagangan diperiksa oleh dinas perdagangan baik di kabupaten setempat maupun propinsi setempat setiap periode tertentu
Cara kerja alat bantu verifikasi


Stop kontak di tancapkan di stop kontak sehingga aliran listrik masuk

Tekan tombol on sehingga lampu ultra violet menyala

Ambil uang yang akan diverifikasi dan taruh di bawah sinar ultra violet

Sinar ultra violet menyinari bahan uang dengan bahan tertentu sehingga memendar dan kelihatan dengan mata telanjang



Uang diverifikasi dengan menggunakan alat Bantu sesuai prosedur

Prosedur mengoperasikan alat bantu verifikasi :

Memasukkan stop kontak ke aliran listrik

Menghidupkan on/of pada alat bantu verifikasi

Menaruh uang di bawah sinar lampu ultra violet

Melihat / memeriksa yang memendar dari uang tersebut

Melaporkan hasil verifikasi


Hasil verifikasi diperlihatkan dan diberitahukan kepada pelanggan

Kasir, setelah menerima uang dari pelanggan dengan secara sembunyi atau tidak mencolok melaksanakan verifikasi uang yang diterima dari pelanggan.
Hasil verifikasi diberitahukan kepada pelanggan dengan mengatakan : " uangnya Rp.100.00,- ya pak/bu/mbak! ". Misalnya uang yang diberikan oleh pelanggan sebesar Rp. 100.000,00


Tujuan :

Meyakinkan pada pelanggan dan diri kasir sendiri

Membiasakan diri komunikasi dengan pelanggan

Tidak terjadi salah faham

Mengurangi kesalahan

Menghindari konsumen curang


Menjelaskan tatacara perawatan dan pengujian alat Bantu verifikasi
Perawatan


Ditempatkan pada tempat yang strategis secara permanen

Di jauhkan dan dibersihkan dari debu

Membersihkan bola lampunya dengan menggunakan kain lembut

Membersihkan tempat bola lampunya dengan menggunakan kain lembut

Bila selesai menggunakan segera matikan, dengan menekan off


Menjelaskan prosedur pelaporan kerusakan alat kepada pihak yang berwenang


Mengidentifikasi kerusakan

Membuat catatan kerusakan pada blanko yang telah disediakan

Melaporkan kepada atasan langsung

Melaporkan kepada petugas yang berwenang



KEPUSTAKAAN
Brosur: uang rupiah baru pecahan Rp. 100.000 tahun emisi 2004 dari Bank Indonesia
surat edaran bank indonesia, no.9/37/DPU
formulir konfirmasi transaksi penawaran/permintaan uang layak edar (ULE) antar bank
peralatan, universal money tester, merk: evaco

Dasar Kompetensi Dan Kompetensi Kejuruan Pemasaran

Dasar Kompetensi Kejuruan

1. Menerapkan prinsip profesional bekerja
2. Melaksanakan komunikasi Bisnis
3. Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup

Kompetensi Kejuruan

Memahami prinsip- prinsip bisnis
Mendeskripsikan prinsip-prinsip bisnis dan dasar hukum bisnis
Mengidentifikasi hukum paten, hukum merek dan hukum cipta di Indonesia
Mengidentifikasi hukum perlindungan konsumen
Mengidentifikasi larangan praktik monopoli
Mengidentifikasi peraturan hukum dagang
Memahami etika bisnis.

Menata produk

a) Mendeskripsikan perencanaan visual penataan produk
b) Menata display produk
c) Menjaga display produk agar tetap sesuai dengan standar perusahaan dan perencanaan.

Melaksanakan negosiasi
a) Memberikan tanggapan terhadap keberatan dari calon pelanggan
b) Melakukan proses tawar-menawar dengan calon pelanggan
c) Memotivasi keyakinan calon pelanggan.

Melaksanakan konfirmasi keputusan pelanggan
Mengidentifikasi sinyal-sinyal dari calon pelanggan
Membuat konfirmasi keputusan calon pelanggan.

Melaksanakan proses administrasi transaksi
Mendeskripsikan berkas-berkas administrasi
Mendeskripsikan transaksi
Membuat jurnal keuangan
Melakukan penyesuaian rekening
Membuat laporan keuangan

Melakukan penyerahan/ pengiriman produk
Menyiapkan barang yang akan diserahkan / dikirim
Melakukan proses penyerahan produk yang dibeli pelanggan



Melaksanakan penagihan pembayaran
Mengidentifikasi klausul-klausul perjanjian
Melakukan kontak dengan pelanggan
Melakukan proses penagihan pembayaran.


Mengoperasikan peralatan transaksi di lokasi penjualan
Mengoperasikan alat komunikasi
Mengoperasikan alat hitung
Mengoperasikan alat labeling
Mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai
Menyiapkan dan mengoperasikan alat ukur
Menyiapkan dan mengoperasikan alat bantu verifikasi.


Menemukan peluang baru dari pelanggan
Menganalisis hubungan dengan pelanggan
Menawarkan produk lain yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan
Menindaklanjuti permintaan lain dari pelanggan.

Melaksanakan pelayanan prima ( service excellent)
Melaksanakan standar penampilan pribadi
Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan prima / service excellent
Memberikan bantuan kepada pelanggan
Melakukan komunikasi dengan pelanggan.

Membuka usaha eceran/ ritel (expansion store opening)
Mengidentifikasi dasar bisnis ritel
Membedakan klasifikasi dan diferensiasi bisnis ritel
Menjelaskan distribusi dalam bisnis ritel
Melakukan riset pemasaran dalam bisnis ritel.


Melakukan pemasaran barang dan Jasa
Mengidentifikasi segmentasi pasar
Menyusun rencana pencapaian target pasar
Menyusun rencana pemasaran
Menerapkan prinsip prinsip marketing mix
Menerapkan sistem informasi dan teknologi penjualan
Menghitung PPn, PPh, PPn BM dan Bea Materai
Menerapkan aturan pokok hukum pertanggungan (asuransi).

Senin, 28 November 2011

Mempersiapkan dan mengoperasikan alat hitung

Didalam dunia perdagangan penggunaan alat hitung sangat diperlukan. Secara umum alat hitung ini digunakan untuk melakukan perhitungan dasar, yaitu menambah, mengurang, mengalikan dan membagi Karena fungsi dasar itulah yang sering dipakai dalam dunia perdagangan. Tetapi banyak barang dagangan yang dapat dihitung dengan cara menghitung banyaknya satuan atau unit barang antara lain:
a. makanan, seperti kue, makanan dalam kaleng, berbagai jenis bahan makanan yang telah dikemas dalam plastik atau karton (walaupun dalam kemasan itu sudah dihitung dengan ukuran berat dan sebagainya).
b. minuman, seperti berbagai jenis minuman yang dijual dalam kemasan gelas plastik,botol plastik/beling, maupun kaleng, makanan (walaupun dalam kemasan
itu sudah dihitung dengan ukuran cc).
c. pakaian, seperti baju, celana, blus, rok, sepatu, kaos kaki, stocking pakaian dalam.
d. barang elektronik, seperti radio, tv, stereo set, lemari es, kipas angin, ac dan lain- lain.

A. Jenis-jenis mesin hitung

Mesin hitung dapat kita golongkan dalam berbagai jenis dengan berbagai cara yaitu:
1. Dilihat dari kemampuannya ; mesin jumlah (adding machine) dan mesin hitung
(calculating machine) atau kalkulator.
2 Dilihat dari sumber tenaganya: mesin hitung tangan (manual) dan mesin hitung listrik (electric);
3. Dilihat dari cara kerjanya : mesin hitung mekanik dan elektronik;
4. Dilihat dari jumlah kuncinya : mesin berkunci 10 (ten keys) dan berkunci banyak
(full keys); dan
5. Dilihat dari segi penyajian hasil disebut mesin hitung pencetak (printing), jika mesin tersebut dapat mencetak angka-angkanya, dan tidak mencetak (non printing) bila tidak menggunakan pita kertas hitung (tally roll).
Di bawah ini diberi penjelasan singkat mengenai tiap-tiap jenis mesin hitung:
• Mesin jumlah (adding mechine)
Dengan mesin jumlah Anda dapat menjumlah, mengurang dan mengalikan secara sederhana. Anda dapat pula memperoleh jumlah negatif (kredit)
• Mesin hitung atau kalkulator
Dengan mesin hitung atau kalkulator Anda dapat menjumlah, mengurangi, mengalikan dan membagi, sedang dengan kalkulator elektronik, Anda dapat

menambah, mengurang, mengalikan membagi, juga menarik akar, menghitung persen, mencari sinus, kosinus dan sebagainya, tergantung dari kemampuan yang telah diprogramkan untuk mesin yang bersangkutan. Yang kita sebut komputer adalah jenis mesin hitung dengan kemampuan yang sangat besar.
• Mesin bekerja secara mekanik, jika dalam bekerjanya terjadi gerakkan dalam peralatannya. Tenaga itu diperoleh dari tenaga otot tangan/lengan, atau dari listrik.
• Mesin bekerja secara elektronik, jika dalam bekerjanya tidak terdapat gerakan pada peralatannya. Peralatan di dalam mesin tersebut terdiri dari komponen- komponen elektronik.
• Mesin berkunci 10 (ten keys), mempunyai 10 buah kunci angka (01 s/ 9) di samping kunci-kunci yang lain.
• Mesin berkunci banyak (full keys), mempunyai beberapa deret kunci angka 1 sampai dengan 9 dalam setiap deret, disamping kunci-kunci yang lain. Banyak deret tersebut sama dengan kapasitas angka (digits)
• Mesin pencetak (printing = listing) dapat mencetak angka-angka dan hasikl hitungan pada pita kertas hitung (tally roll).
• Mesin hitung yang tidak mencetak, (non printing atau non listing) tidak memberikan suatu bukti hasil perhitungan secara tertulis (hitam di atas putih) tetapi hasil hitunganya dapat dilihat pada display (layar) atau register (pencatat).


B. Penggunaan mesin hitung

Hal yang perlu diperhatikan adalah:
• Untuk menghindari kerusakan mesin jumlah atau kalkulator, terlebih dahulu bacalah buku petunjuk dan pahami cara pengoperasian / penggunaannya.
• Untuk mesin hitung listrik terlebih dahulu,perhatikan tegangan listrik yang tersedia, voltage yang tercantum pada mesin tersebut harus cocok dengan voltage aliran listrik yang tersedia. Jika mesin mempunyai tombol pengatur voltase, maka mesin dapat disesuaikan untuk voltase 110 V atau 220 V (dual voltage). Anda harus yakin bahwa pengatur telah ditempatkan pada posisi yang cocok. Dengan memperhatikan
ini Anda akan menghindarkan mesin dari kerusakan terbakar karena telah Anda hubungkan dengan aliran listrik dengan voltase yang lebih tinggi, atau mesin tidak dapat bekerja karena Anda hubungkan dengan aliran listrik dengan voltage yang lebih rendah.
• Jika mesin Anda tidak dilengkapi dengan pengatur voltase ganda, maka Anda harus
menggunakan transformator (step up/step down).

• Jika mesin hitung mesin listrik Anda macet (tidak mau operasi) atau ”jalan terus”.
Dalam hal yang demikian janganlah menekan-nekan berbagai kunci untuk mencoba menjalankan atau mematikan mesin, akan tetapi cabutlah segera steker dari stop kontak.

1. Mesin jumlah tangan
Mesin ini dari jenis ”berkunci sepuluh” dapat mencetak dan berkapasitas 12 angka Anda dapat menjumlah,mengurangi dan mengalikan serta dapat memperoleh jumlah negatif (jumlah kredit) dilengkapi dengan kunci spasi mundur (back spacer)
Cara kerja mesin jumlah tangan ini sebagai berikut:
• Angka-angka yang dihitung ditekan lewat tuts angka selanjutnya digerakkan oleh engkol.
• Tekanan tiap tuts angka dan tarikan engkol akan menggerakkan balok angka kemudian balok angka memukul pita yang bertinta.
• Dibawah pita terdapat roll kertas sehingga setiap tuts yang ditekan diikuti dengan tarikan engkol menggerakkan balok angka.

2. Mesin Jumlah listrik
Mesin jumlah listrik bekerja secara mekanis dengan tenaga listrik rumah tangga. Kapasitas angka adalah 12 digit dapat mencetak dan berkunci sepuluh (Ten keys board electric adding listing mechine).



Bagian-bagian dari Mesin Jumlah Listrik
Mesin jumlah listrik terdiri dari badan mesin dengan mekkanisme di dalamnya, papan kunci dan bagian pencetakan. Bagian pencetakan terdiri dari bagian-bagian yang sama seperti pada bagian pencetakan mesin hitung mencetak yang lain.
Bagian-bagian penting yang perlu Anda ketahui:


1 Kunci angka Angka 0,1 sampai dengan 9.dengan menekan kunci-kunci ini, bilangan yang dibentuk oleh angka-angka yang bersangkutan disiapkan.

2
Kunci tambah
+
Dengan menekan kunci ini, bilangan yang
sudah disiapkan sebelumnya, dimasukkan ke dalam mesin untuk ditambahkan.
3 Kunci kurang
– Dengan menekan pada kunci ini, bilangan yang
telah disiapkan terlebih dahulu dimasukkan ke dalam mesin sebagai pengurang.
4 Kunci pengulang
R Untuk menambah atau mengurang berulang-
ulang dengan bilangan yang sama (R. Repeat).
5 Kunci jumlah
bagian (sub total)
” ”  Untuk memperoleh jumlah dari bilangan-
bilangan yang telah dimasukkan terlebih dahulu,
kemudian penjumlahan / pengurangan bilangan- bilangan berikutnya, dapat diteruskan. Setelah menekan kunci ini, mesin tidak netral.
6 Kunci jumlah (total)
* Untuk memperoleh jumlah akhir dari bilangan
bilangan yang dimasukkan terlebih dahulu. Setelah kunci ini ditekan, mesin Anda menjadi netral dan siap untuik menghitung soal berikutnya.
7 Kunci tidak menjumlah
# Untuk mencetak suatu angka pada pita kertas
hitung, akan tetapi Anda tidak menginginkan angka tersebut ikut ditambahkan. Gunanya untuk mencantum kan suatu angka sebagai tanda pengenal (nomor, tanggal)
8 Kunci koreksi
C Untuk menghapus angka-angka yang sudah
disiapkan (belum dimasukkan)
9 Indikator Untuk melihat berapa angka yang sudah disiapkan. Tiap kali Anda menekan satu kunci angka maka tiap kali pula jarum di dalam indikator bergerak satu tempat (spasi) ke kiri.


10 Batang-batang pencetak Untuk mencetakkan angka-angka dan tanda- tanda pada pita kertas hitung
11 Pita kertas hitung Tempat mencetakkan angka-angka, tanda-tanda dan hasil perhitungan
12 Pemotongan kertas - Untuk memotong kertas,bagian dari kertas hitung yang sudah dipakai
- Berfungsi pula sebagai pembebas kertas.
Jika diangkat ke atas, maka kertas hitung dibebaskan,hingga Anda dapat mengaturnya.
13 Tombol penggulung kertas Untuk memutar naik atau turun kertas hitung.
14 Penggulung kertas Tempat untuk menggulung pita kertas hitung
(tertutup oleh kertas hitung)
15 Pita tinta (Tidak kelihatan). Dengan adanya pita tinta angka-angka dan tanda-tanda tertera pada kertas hitung.
Jika jumlah akhir negatif (sisa kurang, sisa
kredit), maka i belakang hasil akhir tertera tanda
* dengan warna merah.

Mengoperasikan Mesin Jumlah Listrik

1. Jenis operasi
Untuk mengoperasikan mesin jumlah listrik ini steker Anda masukkan terlebih dahulu ke dalam stopkontak. Dengan demikian mesin sudah ada hubungan dengan aliran listrik dan Anda tidak perlu menekan atau memutar tombol untuk
”menghidupkan” mesin (on off switch).

Jenis-jenis Operasi pada mesin jumlah listrik seperti pada mesin jumlah tangan:
- Menetralkan mesin: menekan kunci total (*).
- Menyiapkan angka-angka:menekan kunci angka-angka bilangan yang akan dihitung. Tiap kali Anda menekan suatu kunci angka, jarum di dalam indikator bergeser satu tempat ke kiri.
- Menambah: setelah angka-angka bilangan yang akan disiapkan, Anda menekan kunci tambah (+) angka-angka akan tercetak pada #.
- Mengurangkan: setelah angka-angka bilangan yang akan dikurangkan disiapkan, Anda menekan kunci kurang (-) angka-angka tercetak dengan tanda
kurang di belakangnya.

Menjumlah bagian: untuk memperoleh dari bilangan-bilangan yang sudah dimasukkan ke dalam mesin (menambah atau mengurangi), Anda tekan kunci subtotal (◊). Jumlah bagian akan tercetak pada kertas dengan tanda
”◊” di belakangnya. Mesin tidak netral dan Anda dapat meneruskan dengan menambahkan atau mengurangkan bilangan-bilangan berikutnya.
- Menjumlahkan: untuk memperoleh jumlah akhir (total), Anda tekan kunci total
(*). Setelah tindakan ini mesin netral.
- Mengoreksi: membetulkan kesalahan.
= angka-angka salah disiapkan, Anda koreksi dengan jalan menekan kunci koreksi (C). Anda lihat jarum di dalam indikator meloncat ke kanan.
= bilangan yang salah Anda tambahkan Anda koreksi dengan jalan mengurangkan bilangan yang salah tersebut (hasilnya nol) kemudian Anda kurangkan bilangan yang betul.
= koreksi Anda lakukan pula tiap-tiap kali setelah Anda menggunakan kunci pengulang (R).
- Menambahkan beberapa bilangan yang sama.
Setelah angka-angka bilangan yang sama //-0 tersebut Anda siapkan, Anda kunci pengulang (R) dan sambil menekan terus kunci R, Anda tekan (dan lepas lagi) kunci tambah (+) sekian kali sama banyaknya dengan bilangan yang sama tersebut sebelum meneruskan dengan menambahkan atau mengurangkan bilangan berkutnya, Anda tekan lebih dahulu kunci koreksi (C).
- Mengurangkan beberapa bilangan yang sama:
Setelah angka-angka bilangan yang sama tersebut Anda siapkan, Anda tekan kunci pengulang (R) dan sambil menekan terus kunci R ini, Anda tekan (dan lepas lagi) kunci kurang (-) sekian kali sebanyak bilangan yang sama yang dikurangkan tersebut.
Sebelum meneruskan dengan menambahkan atau mengurangkan bilangan berikutnya Anda tekan terlebih dahulu kunci R.
- Mengalikan: setelah bilangan yang dikalikan Anda siapkan, Anda tekan kunci
R, dan sambil menekan terus kunci R, Anda tekan (dan lepas lagi) kunci +, sekian kali sama banyaknya dengan pengalinya.
Untuk memperoleh hasil kalinya Anda tekan kunci total (*).
Perhatikan: Tiap-tiap langkah operasional pada mesin Anda harus lakukan satu demi satu.

C. Kalkulator
Mesin hitung saku atau yang biasa disebut dengan kalkulator adalah mesin hitung yang menggunakan tenaga baterai (battery powered calculator) atau ada juga yang menggunakan tenaga matahari (solar powered calculator).

Mesin hitung saku atau kalkulator memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam- macam. Begitu juga dengan jumlah digit yang berbeda-beda, antara lain memiliki digit 6, 10, 12, 14 sampai yang memiliki 16 digit tergantung kepada kebutuhan.
a. Macam-macam mesin hitung saku atau kalkulator: Kalkulator berdasarkan kegunaannya dibedakan menjadi:
1) Office calculator adalah kalkulator yang banyak digunakan di kantor atau dunia perdagangan. Kalkulator ini hanya digunakan untuk operasi sederhana seperti menambah, menurang, mengali dan membagi.
2) Scientific calculator adalah kalkulator yang memiliki tombol-tombol khusus yang hanya digunakan untuk hitungan matematika.
3) Financial calculator adalah kalkulator yang memiliki tombol-tombol yang dapat digunakan untuk menyimpan hitungan dan menampilkan kembali hitungan yang biasa digunakan untuk hitungan keuangan.
Y Fungsi dasar hitungan pada mesin hitung saku atau kalkulator
Fungsi dasar hitungan yang dapat dioperasikan pada mesin hitung saku atau kalkulator yang sederhana yang biasa digunakan dalam dunia perdagangan adalah:
a) Menambah b) Mengurang c) Mengalikan d) Membagi
b. Cara mengoperasikan mesin hitung saku atau kalkulator
Untuk operasi hitungan yang sederhana seperti menambah, mengurang, mengalikan atau membagi dapat dilakukan semua orang dengan mudah karena memang alat ini sudah biasa dipakai. Berikut ini akan disajikan cara mengoperasikannya.
• Operasi hitungan penambahan atau penjumlahan
1) Tekan angka yang akan dijumlahkan/dikurangkan
2) Tekan tombol tambah
3) Tekan angka berikutnya yang akan ditambahkan
4) Tekan tombol sama dengan

• Operasi hitungan pengurangan
1) Tekan angka yang akan dikurangkan
2) Tekan tombol kurang
3) Tekan angka berikutnya yang akan dikurangkan
4) Tekan tombol sama dengan

• Operasi hitungan perkalian
1) Tekan angka yang akan dikalikan
2) Tekan tombol tanda perkalian
3) Tekan angka sebagai pengali
4) Tekan tombol sama dengan

• Operasi hitungan pembagian
1) Tekan angka yang akan dibagi
2) Tekan tombol tanda bagi
3) Tekan angka pembagi
4) Tekan tombol sama dengan

• Operasi hitungan persen
Jika hasil akhir hitungan sudah diperoleh dari perhitungan sebelumnya hanya tinggal mencari persen, contoh hasil perhitungan akhir 1.000.000
Dihitung 25 %.
a. Tekan angka 25
b. Tekan tanda %

c. Pemeriksaan alat
Kerusakan pada alat hitung elektrik harus diidentifikasi sebelum alat tersebut digunakan. Beberapa indikasi kerusakan pada alat hitung adalah:
1. On/Off tidak aktif
2. Angka/numerik pada display tidak muncul
3. Tampilan/dispaly tidak stabil
4. Hasil perhitungan tidak akurat

Setiap tidak berfungsinya alat hitung tidak selalu mengindikasikan kerusakan pada alat. Oleh sebab itu sebelum digunakan pastikan terlebih dahulu diperiksa apakah alat dalam keadaan baik dan biasanya sumber powernya sudah terpasang dengan baik atau belum baik yang menggunakan battery, listrik atau tenaga matahari.
d. Perawatan peralatan
a) simpan peralatan dengan baik
b) usahakan alat jangan sampai terjatuh c) periksa power battery, kabel listrik
d) jika alat rusak laporkan kepada petugas yang berwenang atau atasan


D. Mesin hitung elektronik dengan printer
Mesin hitung elektronik jenis ini sering disebut dengan printing dan display calculator.adalam kalkulator yang sering digunakan di kantor perusahaan atau

toko-toko.
Mesin hitung ini sangat mudah digunakan dan dapat menghitung secara akurat. Mesin ini juga dapat menghitung pajak sekaligus.
Kelebihan mesin ini dibandingkan kalkulator:

• Memiliki 4 fungsi memori, yaitu total, sub total
• Memiliki mode desimal
• Memiliki 2 warna tinta printer
• Memiliki tombol-tombol yang mudah dioperasikan


a. Fungsi tombol alat hitung

NO TOMBOL SIMBOL FUNGSI
1 Pengatur titik
desimal Untuk mennentukan jumlah
desimal
2 Penghitung suku
dari penjumlahan




Count Untuk menentukan banyaknya
suku pada penjumlahan/
pengurangan yang tercetak di
kertas
3 Kunci konstan


K Untuk melakukan perhitungan
tetap atau pembagian tetap
4 Kunnci pembulat Untuk membulatkan secara otomatis
5 Kunci pencetak Untuk perintah mencetak jumlah di kertas
6 Tombol
penggulung kertas Untuk menggulung kertas
7 Tombol
penghapus
memori
CMM Menghapus bilangan yang
tersimpan dalam memori
8 Kunci pemanggil
memori
RM Untuk menampilkan/
memunculkan bilangan dalam memori di display

9 Tombol
penghapus
angka yang baru ditulis
RM Menghapus tampilan yang baru
ditulis
10 Tombol
penghapus
total

C Untuk menghapus seluruh
tampilan di display
11 Tombol
penambah
memori
M+ Untuk menambah suatu
Bilangan dalam memori
12 Tombol sub
total
#/ Untuk mendapatkan sub total
dari bilangan yang dimasukkan lalu ditambah/dikurangi pada sub total tsb
13 Tombol jumlah
akhir
* Untuk peroleh hasil akhir dari
perhitungan yang dicetak pada kertas
14 Tombol pengali
X Untuk mengalikan faktor yang telah disiapkan
15 Tombol pembagi

 Untuk mengalikan faktor yang telah disiapkan
16 Tombol persen
 Untuk mendapatkan persen dari
hasil perhitungan
17 Tombol kurang
/sama dengan

 Digunakan untuk mencari
selisih pada display dan mencetak pengurang pada kertas hitung
18 Tombol tambah
/sama dengan

 Untuk mendapatkan hasil
penjumlahan pada display dan mencetak bilangan yang sudah dipersiapkan pada roll
19 Tombol akar
v Untuk mencari akar suatu bilangan


20 Tombol FEED
FEED Untuk memajukan kertas roll
21 Tombol Waktu
Tanggal dan jam
DATE

TIME Untuk mengatur waktu
22 Tombol Item
IT Untuk mencetak dan menampilkan nomor yang menunjukkan banyaknya item
23 Tombol Delta
persen
MU MD Untuk menghitung kenaikan dan
penurunan dalam bentuk persen
24 Tombol
pembersih
CA Untuk membersihkan atau
menetralkan hitungan terdahulu selain memori



b. Mengoperasikan Alat hitung
Sebelum mengoperasikan alat hitung elektrik lakukan persiapan berikut ini:
1. Operasi penjumlahan/pengurangan
• Posisikan switch DP pilih titik desimal 0
• Posisikan CT
• Posisikan PR
• Tekan tombol C
• Tekan angka yang akan dijumlahkan /dikurangkan
• Tekan tombol tambah/kurang
• Tekan angka berikutnya
• Lakukan langkah 6 dst
• Tekan tombol jumlah akhir

2. Operasi pengalian
• Posisikan switch DP pilih titik desimal 2
• Posisikan PR
• Tekan tombol C
• Tekan angka yang akan dikalikan
• Tekan tombol kali
• Tekan angka berikutnya,
• Tekan tombol jumlah akhir

Keterangan: Jika ada beberapa digit yang akan dikalikan tekan tombol jumlah terlebih dulu kemudian tombol kali dst.
3. Operasi pembagian
• Posisikan switch DP pilih titik desimal 2
• Posisikan PR
• Tekan tombol C
• Tekan angka yang akan dibagi
• Tekan tombol pembagi
• Tekan angka berikutnya
• Tekan tombol jumlah akhir

Keterangan: Jika ada beberapa digit yang akan dikalikan tekan tombol jumlah terlebih dulu kemudian tombol pembagi dst.

c. Pemeriksaan alat

Kerusakan pada alat hitung elektrik harus diidentifikasi sebelum alat tersebut digunakan, Setiap tidak berfungsinya alat hitung tidak selalu mengindikasikan kerusakan. Oleh sebab itu sebelum digunakan pastikan terlebih dahulu apakah sumber powernya sudah terpasang dengan baik, begitu juga dengan kertas struknya. beberpapa indikasi kerusakan pada alat hitung adalah:


- On/Off tidak aktif
- Angka/numerik pada display tidak muncul
- Tampilan/dispaly tidak stabil
- Hasil perhitungan tidak akurat
- Ada perbedaan tampilan di display dan di kertas struk
- Kertas struk tidak keluar secara normal
- Tombol tidak bisa ditekan

Tanda-tanda kerusakan yang ditemukan harus dicatat dan dilaporkan kepada

MEMPERSIAPKAN DAN MENGOPERASIKAN ALAT BANTU VERIFIKASI

A. Tata Cara Pemeriksaan Alat Bantu Verifikasi
1. Pendahuluan
Alat bantu verifikasi adalah alat yang digunakan ntuk memeriksa uang atau alat pembayaran yang lainnya. Diantara alat bantu verifikasi uang tersebut adalah Money Detector, yaitu alat yang digunakan untuk melihat apakah uang tersebut asli atau palsu. Dalam alat tersebut terdapat sinar ultra violet untuk verifikasi uang.
Alat pembayaran terdiri dari dua jenis yaitu uang kartal dan uang giral. Uang kartal adalah alat pembayaran yang telah disahkan oleh pemerintah. Diantara uang kartal tersebut adalah uang tunai yang terdiri dari uang logam dan uang kertas. Uang giral adalah surat/kartu berharga yang bernilai uang yang dikeluarkan oleh bank atas nama seseorang/badan/perusahaan. Diantara uang giral adalah Giro, Cek (Cheque), kartu kerdit, Traveller Cheque, deposito, permintaan pembayaran, dan Telegraphic Transfer.
2. Alat Bantu Verfikasi
Seperti setelah diuarikan diatas bahwa alat bantu verifikasi adalah alat yang digunakan untuk memeriksa uang atau alat pembayaran yang lain. Tujuannya untuk mencocokkan keaslian alat pembayaran tersebut. Pada pembahasan alat bantu verifikasi pada modul ini akan hanya dibahas mengenai alat bantu verifikasi kartu kredit dan alat bantu verifikasi uang tunai.
Untuk alat bantu verifikasi uang tunai pada modul ini tidak akan membahas verifikasi dengan menggunakan mesin melainkan dengan cara “manual” atau dilihat, diraba, dan diterawang. Alasannya karena verifikasi uang di bank apabila menggunakan alat verifikasi seperti sinar ultra violet akan membutuhkan waktu yang cukup lama, sedangkan uang di bank begitu banyak yang perlu diverifikasi. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan pejabat bank bahwa untuk memverifikasi uang di bank lebih sering menggunakan cara “manual” yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.
Prosedur penerimaan kartu kredit sebelum kartu kredit digosokkan di mesin EDC atau imprinter adalah :
a. Memeriksa fisik kartu kredit (cetakan nomor kartu, tempat tanda tangan, hologram, dan masa berlaku);
b. Mencocokkan nomor kartu yang tampak pada mesin EDC dengan nomor kartu pada fisik kartu kredit;
c. Otoritas dilakukan pada saat pemegang kartu kredit masih ada ditempat;
d. Jangan membagi-bagi/memilah transaksi menjadi beberapa bagian;
e. Kartu kredit jangan diosokkan lagi apabila sudah ditolak dimesin Edc, segera hibungi Card Center;
f. Berhati-hatilah atas hal yang tidak wajar;
g. Transaksi dimesin EDC harus di settelemnt maksimum 5 hari setelah transaksi;
h. Faktur EDC/Manual harus disetorkan ke Card Center maksimum 5 hari, sejak tanggal transaksi;
i. Kopi faktur Merchant (warna kuning atau biru) harus disimpan 128 bulan;
Sedangkan persiapan sebelum memeriksauang tunai secara manual adalah sebagai berikut:
a. Mengenal macam-macam uang tunai
b. Mengetahui cara pemerikasaan uang tunai secara manual
c. Menerima uang pembayaran
d. Memverifikasi uang pembayaran dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang.





B. Verifikasi Alat Pembayaran sesuai Prosedur
1. Prosedur Verifikasi Kartu Kredit
Sebelum memverifikasi kartu kredit terlebih dahulu kita harus mempunyai pengetahuan tentang kartu kredit dan mengetahui mengenai kartu palsu serta cara mencegah penggunaan kartu palsu.
a. Pengenalan kartu kredit
Kartu kredit ada yang memakai gambar foto pemilik harta ada pula yang tidak memakai foto. Keterangan-keterangan yang terdapat pada kartu kredit adalah.
1) Photo Card
Kartu kerdit yang menggunakan foto pada bagian depan/muka tetera
· Tanda tangan pemegang kartu di bagian belakang,
· Masa berlaku kartu,
· Hologram bank,
· Nomor kartu kredit 16 digit, dan
· Logo bank.
Bagian belakang terdapat keterangan tentang nomor kartu yang dicetak pada panel tanda tangan kurang lebih sama dengan sebagian nomor kartu yang dicetak di muka kartu













2) Non Photo Card
Kartu kredit yang tidak menggunakan foto pada bagian depan tertera keterangan tentang
· Masa berlaku kartu,
· Hologram bank,
· Nomor kartu kredit 16 digit, dan
· Logo bank.
Pada bagian belakang kartu terdapat keterangan mengenai nomor kartu yang dicetak pada panel tanda tangan kurang lebih sama dengan sebagian nomor kartu yang dicetak dimuka kartu.

















b. Kartu palsu
Setiap bank penerbit kartu kredit memiliki informasi tersendiri demi memberi pengenalan kepada pemilik usaha atas kemungkinan kartu kredit palsu. Kali ini akan diambil contoh kemungkinan pemalsuan kartu kredit BCA. Bila menerima kartu kredit atau bila menerima pembayaran BCA VISA dan BCA Master Card, perhatikanlah keterangan-keterangan perbedaan antara kartu palsu dan kartu asli yang terdapat pada kartu kredit yang Potho Card dan Non Photo Card
1) Photo Card
· Pada kartu palsu photo card tidak tertera/tercetak tanda tangan pemegang kartu di depan kartu
· Logo bunga “BCA GROUP” agak renggan, sedang kartu kredit asli tertulis “GROUP BCA”.
· Background tulisan Bank Sentral Asia tidak tersusun rapi dan bertabrakan dengan foto pemegang kartu.
2) Non Photo Card
Pada kartu kredit palsu Non Photo Card, logo BCA terletak dikanan atas engan tulisa dibawah logo bunga “BCA GROUP”. Kartu kredit asli terletak dikiri atas dan logo tertulis “BCA GROUP”.
c. Memverifikasi kartu kredit
Untuk memverifikasi kartu kredit dapat dilakukan dengan menggunakan Mesin EDC OMNI 3750 seperti yang dilakukan oleh BCA CRAD. Cara mengoperasikan mesin tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Sale (transaksi)
a) Kartu kredit
Ø Swipe kartu di mesin EDC, di layar EDC akan tampil kartu. Tekan Yes (Enter) khusus untuk kartu BCA Card, VISA dan Master BCA. Tekan No (tanda x) untuk kartu Bank lain.
Ø Masukkan Amount lalu Enter, maka EDC akan Dialing › Prosesing › Approval, , printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar
Ø Untuk mencetak lembar berikutnya tekan sembarang tombol



b) Kartu debit
Ø Swipe kartu di mesin EDC, di layar EDC akan tampil kartu. Tekan Yes (Enter), maka mesin akan Dialing › log on Prosesing › Amount
Ø Masukkan Amount lalu Enter
Ø Minta Cardholder masukkan PIN lalu Enter, maka EDC akan Dialing › Processing › Approval, printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar
Ø Untuk mencetak lembar berikutnya tekan sembarang tombol
2) Void (batalkan transaksi)
a) Kartu Kredit
Ø Tekan Batch Menu (F3), pilih Void (F3)
Ø Masukkan Passorword lalu Enter
Ø Masukkan Trace Number transaksi yang akan dibatalkan lalu Enter, maka EDC akan Dialing › Processing › Approval, printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar
Ø Untuk mencetak lembar berikutnya tekan sembarang tombol
a) Kartu Debit
Ø Tekan Batch Menu (F3), pilih Void (F3)
Ø Masukkan Passorword lalu Enter
Ø Masukkan Trace Number transaksi yang akan dibatalkan lalu Enter
Ø Minta cardholder memasukkan PIN lalu Enter, maka EDC akan Dialing ›Processing ›Approval, printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar
Ø Untuk mencetak lembar berikutnya tekan sembarang tombol
3) Settlement (penutupan transaksi)
Untuk melakukan closing transaksi (Settlement), dapat dilakukan baik untuk kartu kredit debit, caranya yaitu sebagai berikut :
a) Tekan Sattlement (F4)
b) Masukkan Password lalu tekan Enter, maka EDC akan Dialing›Processing ›Approval, printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar
4) Reprint (duplikat transaksi terakhir)
Untuk mendapatkan duplikat transaksi terkhir, caranya tekan Enter masukan angka 73 lalu Enter
5) Response Message
a) Approvid : Trnsaksi berhasil
b) Declined/do not honour : Transaksi ditolak
c) Please Try Again XX : Gangguan komunikasi/swipe ulang
d) Call Help XX : Hubungi BCA
e) Plese Call : Hubungi BCA
f) Card Error : Magetik kartu rusak/swipe ulang
2. Prosedur Verifikasi Uang Tunai
Seorang penjual/produsen harus meneliti kebenaran dan keaslian uang yang diterima sebagai alat pembayaran dari konsumen/pelanggan. Bila seoarang penjual menerima uang yang diragukan keasliannya,maka ia harus melaporkannya kepada pihak-pihak yang terkait seperti Bank Indonesia (BI), bank umum, dan pihak kepolisian. Selain itu, penjual tersebut harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Menahan uang tersebut dan tidak memberi penggantian;
b. Menjaga fisik uang agar tidak rusak;
c. Mencatat identitas pemegang/pemilik;
d. Menyampaikan laporan kepada pihak yang terkait.
Dalam Pasal 244 KUHP, akan dikenakan sanksi pidana apabila “Barang siapa meniru atau memasulkan uang kertas yang dikeluarkan oleh Negara atau Bank, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan mata uang atau kertas itu sebagai asli dan tidak dipalsu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”.
Pada zaman sekarang tidak sedikit orang yang menggunakan uang palsu, oleh karena itu seorang penjual atau petugas penjualan umumnya masyarakat Indonesia harus menegtahui tata cara bagaimana menangani uang. Cara-cara tersebut ada tiga cara yang sering disebut dengan 3D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.









C. Prosedur Pelaporan kepada Pihak yang Berwenang
Apabila terjadi kerusakan pada alat bantu verifikasi alat kredit dan alat bantu verifikasi uang tunai ajukanlah pelaporan pada pihak yang berwenang, untuk perbaikan, pengurus, atau penggantian yang baru. Prosedur pelaporan yangnharus ditempuh adalah sebagai berikut.
1. Alat bantu verifikasi kartu kredit
Alat bantu verifikasi kartu kredit yang rusak maka pelaporannya kepada pihak Bank yang bekerja sama dengan perusahaan penjualan (ritel). Prosedur tahapannya melalui petugas pelayan (pramuniaga) kartu, kredit bagian teknisi perusahaan. Pimpinan perusahaan, dan kepada pihak Bank yang bersangkutan.
2. Alat bnatu verifikasi uang tunai
Alat bnatu verifikasi yang tunai seperti sinar ultra violet apabila mengalami kerusakan maka pelaporannya kepada pihak Bank Indonesia atau bank lain yang bekerja sama dengan perusahaan. Prosedur tahapan pelaporannya melalui
a. Kasir
b. Teknisi perusahaan
c. Pimpinan perusahaan
d. Bagian keuangan
e. Bagian sarana dan prasarana
f. Bank Indonesia Pusat,Jl. Mohammad Thamrin Nomor 2 Jakarta 1010 Telp.021-381 76953817690. fax. 021-3866354, atau kantor perwakilanBank Indonesia setempat.













D. Sikap-Sikap yang Dibutuhkan dalam Mempersiapkan dan Mengoperasikan Alat Verifikasi
1. Cemat
Dalam mempersiapkan dan mengoperasikan alat verifikasi ditepat kerja hendaklah dilakukan dengan sungguh-sungguh dan fokus dalam melaksanakannya. Konsentrasi terhadap pekerjaan adalah sikap hasil dari pekerjaan optimal. Jangan sekali-kali bekerja sambil melamun, bermain, atau memikirkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Seperti halnya kita, bila berdandan atau berpenampilan dengan keadaan pikiran sedang ruwet dan kacau maka hasilnya juga akan kacau bahkan banyak yang terlewat.
2. Teliti
Dalam mempersiapkan dan mengoperasikan alat verifikasi ditempat kerja hendaklah dikerjakan dengan hati-hati dan berusaha untuk mencek ulang segala sesuatu yang telah dikerjakan. Hati-hati dalam memasukkan barang-barang yang akan dibungkus, sebelumnya dicek terlebih dahulu spesifik produk yang dibeli pelanggan dan dilaksanakan identifikasi produk dengan diteliti. Dengan penelitian ini akan dapat mengurangi resiko bagi perusahaan misalnya barang yang pecah, komplain, dan yang lainnya.
3. Jujur
Dalam mempersiapkan dan mengoperasikan alat verifikasi ditempat kerja, lakukanlah dengan sebenarnya sesuai aturan yang berlaku diperusahaan dan tidak berbohong. Janganlah berbohong terhadap pelanggan baik mengenai spesifikasi produk yang dijual maupun dalam pemberian informasi. Misalnya pelayan berbohong terhadap pelanggan dengan melebihkan harga dari yang telah ditetapkan perusahaan atau berbohong atau karena kemalasan misalnya denfan mentebutkan pembugkus habis.
4. Bertanggung jawab
Dalam mempersiapkan dan mengoperasikan alat verifikasi ditempat kerja hendaklah bertanggungjawab dan dipertanggungjawabkan. Sikap pelayan yang bertanggungjawab diantara bekerja dengan seksama dan berdasarkan pemikiran rasional. Apa yang dikerjakannya memiliki alasan-alasan yang dapat dipahami dan diterima oleh akal, untuk dipertanggungjawabkan terhadap pelanggan maupun pemimpin. Bekerjalah dengan disiplin dari awal sampai akhir pekerjaan ketika barang pesanan diterima atau diserahkan pada pelanggan. Bekerjalah sesuai prosedur yang berlaku di perusahaan.











Rangkuman
1. alat bantu verifikasi adalah alat yang digunakan untuk memeriksa alat pembayaran yang lainnya. Tujuannya untuk mencocokkan keahlian alat pembayaran tersebut. Untuk alat bantu verifikasi uang tunai menggunakan sinar ultra violet dan dengan cara “manual” yaitu dilihat, diraba, dan diterawang. Alasannya karena verifikasi uang di bank apabila menggunakan alat verifikasi seperti sinar ultra violet akan membutuhkan waktu yanhg cukup lama, sedangkan uang di bank begitu banyak yang perlu diverifikasi. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan pejabat bank bahwa untuk memverifikasi uang di bank lebih efektif menggunakan cara “manual” yitu dilihat, diraba, dan diterawang.
2. memverifikasi kartu kredit diantaranya dengan menggunakan Mesin EDC OMNI 3750. dan untuk memverifikasi uang tunai dengan menggunakan sinar ultra violet dan dapat pula dilakukan dengan cara manual yaitu dilihat, diraba, dan dierawang.
3. apabila kartu kredit dinyatakan sah asli maka teruskan untuk melakukan transaksi.apabila jumlah uang yang ada dalam kartu kredit di batalkan. Dan apabila menemukan kartu kredit yang palsu maka lakukanlah pelaporan kepada pihak bank yang bekerja sama dengan perusahaan. Apabila uang tunai dinyatakan sah atau asli maka teruskan untuk malakukan transaksi. Apabila jumlah uang tidak mencukupi untuk melakukan transaksi maka transaksi dibatalkan atau diminta penambahan uang dari pelanggan. Dan apabila menemukan uang yang diragukan keasliannya maka lakukanlah pelaporan kepada Bank Indonesia Pusat atau bank umum yang terdekat.
4. tata cara pengujian dan perawatan alat bantu verifikasi sebagai berikut.
a. Memrikasa fisik kartu kredit (cetakan nomor kartu, tempat tanda tangan, hologram dan masa berlaku).
b. Mencocokkan nomer kartu kredit dengan “daftar BIN” (apabila nomor tidak cocok/ tidak terdaftar segera hubungi Card Center).
c. Cocokkan nomor kartu yang tampak pada mesin EDC dengan nomor kartu pada fisik kartu kredit.
d. Otoritas dilakukan pada saat pemegang kartu kredit masih ada ditempat.
e. Jangan membagi-bagi/memilah transaksi menjadi beberapa bagian.
f. Kartu kredit jangan digosokkan lagi apabila sudah ditolak di mesin EDC.
g. Berhati-hatilah atas hal-hal yang tidak wajar.
h. Transaksi dimesin EDC harus di settlement maksimum 5 hari setelah transaksi.
i. Faktur EDC/manual harus disetorkan ke Card Center maksimum 5 hari sejak tanggal transaksi.
j. Copy faktur Merchant (warna kuning atau biru) harus disimpan selama 128 bulan.
5. alat bantu verifikasi kartu kredit yang rusak dilaporkan kepada pihak bank yang bekerja sama dengan perusahaan penjualan (rite). Yang prosedur tahapannya melalui petugas pelayan (pramuniaga) kartu kredit, bagian teknisi perusahaan, pimpinan perusahaan, dan kepada pihak bank yang bersangkutan. Alat bnatu verifikasi uang tunai seperti sinar ultra violet apabila mengalami kerusakan maka pelaporannya kepada pihak Bank Indonesia atau bank lain yang bekerja sama dengan perusahaan.
6. dalam mempersiapkan dan mempersiapkan alat bantu verifikasi di tempat kerja diperlukan sikap-sikap yang baik, yang akan menunjang opimalnya pekerjaan. Diantara sikap-sikap yang dibutuhkan tersebut, diantaranya cermat, teliti, dan bertanggung jawab.

MENGOPERASIKAN ALAT KOMUNIKASI

A. Etika dan Etiket Berkomunikasi
Sebelum membahas mengenai etika dan etiket komunikasi terlebih dahulu kita akan mempelajari tentang komunikasi. Dalam modul ini kita akan mempelajari secara singkat saja dan untuk lebih mendalamnya dapat anda pelajari pada modul Melakukan Konfirmasi Keputusan Pelanggan.
1. Pengertian Komunikasi
Secara etimologi (bahasa), istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang artinya memberitahukan kemudian berkembang ke dalam bahasa Ingggris menjadi communication yang artinya proses pertukaran informasi, suatu obyek, ide, perasaan dan yang lainnya. Istilah komunikasi kemudian di Indonesiakan menjadi komunikasi yang artinya sama dengan communication.
Pembahasan komunikasi di modul ini lebih menekankan pada komunikasi ditinjau dari segi psikologi. Alasannya, karena kita sebagai pelaku komunikasi akan dihadapkan pada etika etika dan etiket berkomunikasi. Kenapa kita harus menggunakan etika dan etiket dalam melakukan komunikasi, karena dalam proses komunikasi itu terdapat saling mepengaruhi antar komunikator dan kominakan. Dalam melakukan tindakan, melakukan ucapan, dan bersikap kepada lawan bicara kita, pasti ada motif (pengaruh) dari dalam diri amsing-masing pelaku komunikasi. Di sini tentu saja yang diharapkan dalam komunikasi di perusahaan adalah komunikasi tersebut dapat berpengaruh baik terhadap perusahaan maupun lawan bicara. Tapi, tentu saja tidak menutup kemungkinan ada pengaruh yang jelek terhadap lawan bicara, dan umpan baliknya akan merugikan perusahaan atau lawan bicara. Hingga terjadilah bahwa komunikasi akan menimbulkan ketidakharmonisan hubungan komunikasi.
2. Etika Komunikasi
Dalam melakukan komunikasi tentunya tidak terlepas dari etika berkomunikasi. Walaupun jalannya komunikasi tersebut melalui alat bantu atau media komunikasi, tetapi tetap harus mempertahankan etika berkomunikasi. Begitu pula komunikasi bisnis juga harus tetap memperhatikan etika berkomunikasi, dengan alasan-alasan sebagai berikut.
a. Bisnis adalah kompetisi
Bisnis adalah suatu bentuk persaingan, sehingga setiap pelaku bisnis yang terlibat di dalamnya akan selalu berusaha dengan segala cara dan upaya untuk bisa menang.
b. Aturan bisnis
Dalam persaingan bisnis, aturan yang digunakan berbeda dari aturan yang ada dalam dalam kehidupan sosial pada umumnya. Karenanya masing-masing pelaku bisnis membawa aturan tersendiri.
c. Aturan moral
Pelaku bisnis yang mematuhi aturan moral akan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dalam bisnisnya, di tengah persaingan ketat yang menghalalkan segala cara. Namun tidak semua pelaku bisnis akan menghalalkan, melainkan masih ada yang konsekuen terhadap aturan-aturan moral.
Dari keterangan di atas bisa disimpulkan bahwa bisnis dan etika adalah merupakan dua hal yang berbeda dan terpisah satu sama lain.untuk lebih jelasnya, berikut akan diberikan pengertian etika dan etika komunikasi bisnis.
a. Pengertian etika
Secara etimologi (bahasa) istilah etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti adat kebiasaan, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut “Eticha atau Etich” yang berarti tata susila.
Selanjutnya etika dapat dibedakan menjadi:
1) Nilai-nilai dan norma sebagai landasan perilaku
2) Ilmu tentang baik dan buruk yang merupakan bagian dari filsafat
3) Kumpulan nilai-nilai atau kode etik.
Kalau ditinjau dari segi bahasa etika adalah filsafat tentang kehendak mengenai baik dan buruk yang mengajarkan keluhuran budi dan aturan-aturan kesopanan. Etiket adalah tata cara sopan santun dalam pergaulan. Etis adalah orang yang dalam perilakunya menggunakan etiket.
b. Etika komunikasi bisnis
Etiket bisnis membantu para perilaku bisnis untuk mendekati masalah-masalah bisnis dengan sentuhan moral. Etika bisnis membantu para manajer dan pelaku bisnis lainnya untuk menangkap hal yang tidak bisa ditangkap dengan kaca mata ekonomi manajemen murni dan memecahkan banyak persoalan dengan menggunakan pendekatan yang lebih dari sekedar pendekatan ekonomi manajemne. Dengan etika bisnis, dalam melakukan bisnis kita tetap bertindak dan berperilaku sabagai manusia yang mempunyai etika. Etika bisnis menuntun pelaku bisnis agar berusaha mewujudka citra bisnis dan manajemen yang etis.
Sebagai etika khusus atau etika terapan, prinsip-prinsip dalam etika bisnis sesungguhnya adalah penerapan dari prinsip etika pada umumnya. Adapun prinsip-prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut.
1) Prinsip otonomi
Setiap manusia bertindak berdasarkan pada kesadarannya sendiri atas apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Bertindak secara otonam adalah bebas untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan itu.
2) Prinsip kejujuran
Segala ucapan, sikap, dan tindakan dalam bisnis didasarkan pada kebenaran yang sesungguhnya atau kejujuran. Kejujuran dalam memberikan informasi tentang produk yang dijual, merupakan suatu jaminan akan keberlangsungan sebuah bisnis. Berbohong adalah sikap yang pada nurani akan menimbulkan rasa berdosa dan berbisnis dengan modal berbohong suatu saat akan ketahuan.
3) Prinsip keadilan
Menjunjung tinggi adanya hak dan kewajiban di kedua belah pihak pelaku bisnis, penjual dan pembeli. Perlakukanlah pelaku bisnis sesuai dengan hak dan kewajiban yang harus diterimanya.
3. Etiket Komunikasi
Sedangkan yang dimaksud dengan etiket adalah cara-cara sopan santun atau aturan-aturan yang harus dipatuhi dalam pergaulan. Dalam komunikasi bisnis, mengenai etiket meliputi halprimer dan sekunder.
a. Etiket hubungan primer
Aturan-aturan etika yang mengatur hubungan langsung yang diperlukan perusahaan untuk melaksanakan fungsi dan misinya yang utamanya, yaitu memproduksi barang dan jasa. Misalnya, aturan hubungan antar kolega dengan kolega, pekerja dengan pimpinan, atau pekerja dengan tugas pekerjaannya.
b. Hubungen sekunder
Aturan-aturan etika yang mengatur hubungan intern perusahaan dengan ekstern perusahaan. Misalnya, hubungan antara produsen dengan konsumen, atau hubungan produsen dengan produsen pesaing lainnya.
Seperti halnya manusia pribadi mempunyai etika pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etiket pergaulan yaitu etiket pergaulan bisnis. Adapun etiket pergaulan bisnis diantaranya dapat meliputi beberapa hal berikut ini.
a. Etiket hubungan anatar penjual dengan pelanggan
Hubungan antara penjual dengan pelanggannya merupakan hubungan yang paling banyak dilakukan. Secara umum etika jenis ini telah ditentukan dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Kode Etik APLI (Assosiasi Penjual Langsung Indonesia), dan secara khususnya adalah etika yang berlaku di masing-masing perusahaan. Etiket dalam hubungan antara penjual dan pelanggan meliputi hal-hal berikut ini :
1) Penggunaan kemasan yang beragam dan berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membedakan atau mangadakan perbandingan harga dengan produknya.
2) Perlunya memberikan informasi penjelasan atau article produk yang dikemas pada bagian luar kemasan
3) Promosi dilakukan dengan jujur dan bersaing dengan sehat
4) Pemberian service dan garansi adalah tindakan yang etis oleh pelaku bisnis.
b. Etiket hubungan perusahaan dengan karyawan
Adapun hubungan antara perusahaan dengan karyawan ini meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1) Recruitment (penarikan)
2) Training (latihan)
3) Promosi atau kenaikan pangkat
4) Transfer
5) Demosi atau penurunan pangkat
6) Layoof (Pemutusan Hubungan Kerja /PHK)
c. Etiket hubungan antar bisnis
Hubungan antar bisnis ini merupakan hubungan antar perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain atau bisa juga dikatakan hubungan dengan pesaingnya. Umumnya dalam kegiatan tersebut sering terjadi benturan-benturan kepentingan antar keduanya. Oleh karena itu dalam hubungan antar bisnis ini dituntut adanya etika pergaulan bisnis yang baik.
d. Etiket hubungan dengan investor
Perusahaan berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yang akan atau telah “Go Public” harus memberikan informasi yang baik dan jujur kepada pera investornya. Masyarakat calon pemodal yang ingin membeli saham hauslah diberikan informai secara lengkap dan benar mengenai prospek perusahaan yang go public tersebut. Karena informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan pada pengambilan keputusan yang keliru.
e. Etiket hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama jawaban pajak adalah hubungan yang bersifat finansial. Hubungan ini merupakan hubungan yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan rugi laba. Misalnya laporan finansial tersebut haruslah disusun secara baik dan benar sehingga tidak terjadi kecenderungan ke arah penggelapan pajak.

B. Prosedur dan Pengoperasian Alat Komunikasi
1. Alat Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena dengan komunikasi manusia dapat bergaul dengan sesamnya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dengan komunkasi, baik komunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara langsung misalnya bertatap muka dalam rapat musyawarah, guru yang mengajar muridnya, atau pada kampanye Pemilihan Umum.
Komunikasi secara tidak langsung yaitu komunikasi dengan menggunakan perantara atau sering disebut komunikasi dengan menggunakan alat bantu. Alat bantu ini disebut media komunikasi atau sarana komunikasi. Media komunikasi yaitu suatu alat atau seperangkat alat yang dapat digunakan untuk menunjang kelancaran komunikasi. Media atau alat komunkasi ini mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mempermudah jika sesorang ingin menyampaikan pesan atau informasi kepada orang
b. Proses penyampaian informasi akan lebih efektif
c. Waktu yang diperlukan untuk menyampaiakan informasi lebih singkat
d. Hubungan antara sesorang akan menjadi lebih dekat
e. Dapat menambah daya tarik informasi yang disampaikan lebih jelas
f. Isi dan maksud informasi yang disampaikan lebih jelas
g. Membangkitkan motivasi penerima pesan atau inormasi (komunikan)
Media komunikasi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu media komunikasi berdasarkan alat yang digunakan dan media komunikasi berdasarkan sasarannya.
a. Media komunikasi berdasarkan alat yang digunakan
Berdasarkan alat yang digunakan media komunikasi dapat dibagi menjadi tiga macam :
1) Media komunikasi audio (pendengaran)
Media komunikasi audio yaitu suatu alat yang membantu memperlancar proses komunikasi yang berupa suara , seperti radio dan telepon.
2) Media komunikasi visual (penglihatan)
Media komunikaso visual yaitu suatu alat bantu komunikasi tyang dapat dilihat baik tulisan maupun gambar, seperti surat, brosur, poster, spanduk, majalah, dan tabloid
3) Media komunikasi audio visul (pendengaran dan penglihatan).
Media komunikasi audio visual yaitu alat bantu komunikasi yang dapat dilihat dan dapat didengar, seperti televisi, video, dan film.
b. Media komunikasi berdasarkan sasarannya
Media komunikasi berdasarkan sasarannya dapat dibagi menjadi tiga bagian :
1) Media komunikasi umum
Media komunikasi umum yaitu alat bantu komunikasi yang dapat ditujukan kepada seseorang, kelompok atau massa. Contoh alat bantu komunikasi yang ditujukan kepada seseorang, seperti telepon, telegram, surat, dan email. Alat bantu komunikasi yang dapat ditujukan kepada kelompok, seperti surat, telegram, email, brosur, spanduk, plakat, dan internet. Sedangkan alat bantu komunikasi yang dapat ditujukan kepada massa seperti brosur, spanduk, internet, surat kabar, majalah, radio, televisi, video, dan film.
2) Media komunikasi massa
Media komunikasi massa adalah alat bantu komunkasi yang ditujukan khusus untuk massa, seperti media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), media audio (radio), media visual (spanduk, poster), dan media audio visual (televisi, video, film).
3) Media komunikasi bisnis
Media komunikasi bisnis adalah alat bantu komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan bisnis. Media komunikasi bisnis ini dibagi menjadi beberapa bagian :
a) Media komunikasi manajemen
Media komunikasi manajemen kemudian dibagi lagi menjadi beberapa bagian :
Untuk berkomunikasi di dalam lingkungan kantor misalnya dengan manajer, antar direksi dengan menggunakan alat komunikasi seperti intercom, interphone, LAN (Local Area Network), CCTV (Closed Circuit Television), dan surat - memo
Untuk berkomunikasi dengan manajer dan antar direksi, tetapi dilakukan dengan di luar kantor dengan menggunakan alat seperti : telepon, telepon seluler (handphone), facsimile, handy talky, e-mail, surat, telegram, dan penyentara (pager)
Untuk berkomunikasi dalam bentuk rapat dikantor dengan menggunakan projector, kompouter, dan projector LCD, dan sistem audio-video
Untuk komunikasi dalam bentuk rapat jarak jauh seperti rapat pimpinan pusat dengan cabang, anak perusahaan, cabang perusahaan, dan agen dengan menggunakan alat seperti komputer telewicara dengan projectornya.
b) Media komunkasi pendidikan dan pelatihan
Alat bantu komunikasi yang digunakan untuk pendidikan dan pelatihan karyawan perusahaan, seperti transparansi, overhead projector, video-TV, film, withboard, flipchart, sistem audio (wirelles dan non wirelles).

c) Media komunkasi hubungan intern (mitra bisnis)
Alat banu komunikasi yang digunakan untuk berhubungan dengan mitra bisnis, seperti surat, telegram, email, telepon, telepon seluler (HP), dan penyeranta.
d) Media komunikasi hubungan pelanggan
Alat bantu komunikasi yang digunakan untuk berhubungan dengan pelanggan baik secara personil maupun secara umum. Alat komunikasi yang digunakan dalam hubungan personal contohnya telepon, telepon seluler, fax, e-mail, surat, telegram, dan surat internet (websaite). Sedangkan alat komunikasi yang digunakandalam hubungan secara umum misalnya dalam promosi penjualan seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film.

2. Prosedur Pengoperasian Alat Komunikasi
Dalam berkomunikasi secara tidak langsung atau menggunakanalat bantu, terlebih dahulu kita harus memahami prosedur pengoperasian alat komunikasi tersebut. Contohnya pada alat bantu komunikasi seperti telepon. Telepon masih menjadi alat komunikasi modern yang paling jamak digunakan. Adapun prosedur-prosedur pengoperasian telepon adalah sebagai berikut.
a. Memanggil ekstensi
Sebelum melakukan panggilan ekstensi, penelepon harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Mengangkat gagang telepon, atau menekan tombol yang mempunyai fungsi yang sama seperti menekan tombol speaker phone
2) Kemudian tekan tombol ekstensi yang akan dituju
3) Apabila ekstensi yang kita panggil sedang sibuk, maka tekan angka enam dan matikan speaker phone atau menaruh gagang telepon
4) Setelah pembicaraan selesai, taruhlah handset kemudian matikan speakr phone

Jika kita sedang melakukan pembicaraan, kemudian masuk telepon lain, maka yang harus kita lakukan adalah :
1) Meminta pihak penelepon pertama untuk menunggu sejenak dengan cara penelepon pertama harus menekan tombol HOLD
2) Menekan tombol CO line atau tombol ICM
3) Setelah itu baru dapat melakukan pembicaraan
4) Apabila pembicaraan telah selesai maka tekan tombol CO Line atau tombol ICM
b. Menelepon keluar
Dalam melakukan panggilan keluar, tentunya kita yang melakukan calling terlebih dahulu pada pihak atau ekstensi yang kita tuju. Namum ada tiga cara yang harus diperhatikan dalam melakukan panggilan keluar, yaitu speed dialing (melakukan panggilan cepat), manual, dan rapid dialing.
1) Speed Dialing
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
v Gagang telepon diangkat, atau dengan cara menekan tombol speaker phone;
v Setelah itu tekan tombol auto /memory;
v Kemudian tekan kode telepon yang dituju;
v Setelah tersambung baru dilakukan pembicaraan;
v Setelah pembicaraan selesai, letakkan gagang telepon atau tekan tombol speaker phone.
2) Manual
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
v Gagang telepon diangkat, atau dengan cara menekan tombol speaker phone;
v Setelah itu tekan tombol PTT (CO Line) yang dikehendaki;
v Kemudian tekan kode telepon yang dituju;
v Setelah tersambung baru dilakukan pembicaraan;
v Setelah pembicaraan selesai, letakkan gagang telepon atau tekan tombol speaker phone.


3) Rapid Dialing (On Touch Dialing)
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
v Gagang telepon diangkat, atau dengan cara menekan tombol speaker phone;
v Setelah itu tekan tombol sentuhan yang telah diprogram khusus;
v Setelah tersambung baru dilakukan pembicaraan;
v Setelah pembicaraan selesai, letakkan gagang telepon atau tekan tombol speaker phone.

C. Prosedur Penanganan Informasi secara Lengkap dan Akurat serta Meneruskan Informasi yang Diterima kepada yang Berkompeten
Untuk dapat menerima informasi dengan b aik dengan melakukan komunikasi melalui telepon, kita harus benar-benar memahami prosedur penanganan informasi dengan baik, agar informasi yang diterima mudah disampaikan kepada yang dituju. Apabila menerima telepon dari luar, dan telepon tersebut ditujukan untuk teman, rekan, atau pemimpin di suatu perusahaan, maka orang yang menerima telepon tersebut disebut operator.
Operator telepon dari suatu perusahaan dianggap oleh pemanggil sebagai seorang wakil dari perusahaan tersebut ia bekerja. Jika pemanggil mendapatkan pelayanan yang kurang memuaskan, maka ia akan mempunyai kesan negatif terhadap perusahaan tersebut. Dalam suatu perusahaan, yang menjadi operator telepon biasanya adalah seorang sekretaris, untuk itu sekretaris harus benar-benar memperhatikan sikap, suara, dan kata-kata yang baik yang disampaikan penelepon.
Untuk dapat meneruskan informasi kepada yang kompeten atau yang dituju (Pimpinan Perusahaan) maka seorang operator ketika menerima telepon / panggilan masuk menyiapkan alat tulis dan LPT (Lembaran Telepon Tamu). Seorang operator juga harus mengingat hal-hal penting waktu mengisi LPT / pesan yang disampaikan penelepon. Apabila penelepon membuat janji temu dengan yang kompeten maka operator harus mencatat :
1. tanggal dan waktu menelepon
2. identitas penelepon
3. tanggal dan waktu perjanjian
4. yang dituju penelepon
5. masalah yang akan dibicarakan
6. tempat janji temu
Keenam hal tersebut sebaiknya dicatat dalam catatan LPT (Lembar Pesanan Telepon) dan diperiksa kembali dengan teliti. Untuk penulisan dan format LPT tidak ada ketentuan yang baku sehingga tiap perusahaan diberika kebebasan untuk membuat sesuai dengan versi masing-masing, begitu juga namanya tidak berarti harus Lembar Pesanan Telepon (LPT), di modul ini disebut demikian untuk memudahkan saja dan sebagai salah satu contoh, untuk itu seiap perusahaan dapat memberi sitilah masing-masing.
Untuk menjamin agar janji temu ditepati sesuai dengan permintaan operator harus mengerjakan hal-hal sebagai berikut.
1. setelah mengisi LPT, operator harus meletakkannya di suatu tempat yang menyoloknya, sehingga atasan dapat segera melihat ketika ia kembali ke ruangannya, atau menyerahkan langsung LPT kepada yang dituju
2. setelah waktu pertemuan disanggupi oleh pimpinan, maka operator menelepon balik pemanggil / kantor pemanggil untuk penegasan
3. sesudah penegasan dilakukan, maka ia harus mencatat pejanjian itu pada kalender meja atasan dan mejanya sendiri. Hal-hal yang harus dicatat adalah nama penelepon, nama kantor perusahaan penelepon, dan bila diinginkan oleh atasan, masalah yang akan dibiacarakan bisa juga dicantumkan
4. memberitahukan tempat/alamat yang tepat dimana pertemuan akan diangsungkan untuk memudahkan tamu mengetahui tempatnya
5. operator harus mencatat nomor telepon pemanggil dalam ruang LPT dan dalam buku catatan berabjad jika hubungan baru pertama kali diadakan dengan suatu perusahaan atau seseorang
6. operator harus melatih membiasakan mencatat semua catatan dalam buku nota / catatan telepon
7. perlu diingat bahwa operator bertanggung jawab penuh atas kelancaran jalannya janji tersebut

D. Menerima Informasi Secara Akurat dan Lengkap
Akurat berarti dalam menerima informasi dilakukan dengan seksama, teliti, dan cermat. Lengkap berarti dapat menangkap pesan sesuai dnegan tujuan dari penelepon. Untuk itu maka kita harus menjadi pendengar yang efektif. Adapun yang dimaksud dengan mendengar adalah proses menngkap suara atau bunyi dengan telinga. Seperti halnya membaca, maka pendengar mempunyai prinsip dan cara-cara tertentu akan pembicaraan yang dikatakan orang lain dapat ditangkap dengan jelas. Adapun yang dimaksud dengan prinsip-prinsip mendengarkan adalah sebagai berikut.
1. Prinsip-Prinsip Mendengarkan
Prinsip-prinsip mendengarkan ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Prinsip motivasi
Seseorang akan mengerti pembicaraan yang disampaikan orang lain, jika dari dirinya ada dorongan kebutuhan untuk mendengarkan pembicaran itu. Untuk maka seorang operator telepon harus mampu memotivasi dirinya sendiri agar tetap antusias untuk menyambut penelepon dengan baik dan ramah. Apalagi seorang operator telepon perusahaan bukanlah bekerja untuk kepentingannya pribadi melainkan untuk kepentingan perusahaan dan nama baik perusahaan.
b. Prinsip perhatian
Untuk menangkap pembicaraan orang lain kita harus memperhatikan apa yang dibicarakan orang tersebut. Hal ini sebagai suatu prasyarat agar kita dapat menangkap pesan dari penelepon. Memperhatikan disini dapat dilihat dari bagaimana seorang operator telepon dapat menerima, menjawab, dan menindaklanjuti pesan dari penelepon pada tujuannya.
c. Prinsip ulangan
Kita harus meminta pengulangan kembali pada pembicaran apabila ada kata-kata yang kurang jelas atau tudak dapat dimengerti. Berbicara memulai telepon sekalipun harus dianggap seolah-olah harus berbicara tatap muka agar saling menghargai, namun berbicara melalui telepon lebih rentan terhadap gangguan komunikasi, baik gangguan dari segi teknis peralatan komunikasi, maupun intonasi suara kita yang kurang bagitu fasih. Disini pembicaraan jangan terlalu cepat dan harus bernada sedang. Kalau ada hal-hal yang kurang jelas atau untuk mengantisipasi kekeliruan penerimaan pesan, lebih baik operator meminta penelepon untuk mnegulang kembali pesannya. Telebih jika berhubungan dengan angka misalnya dengan jumlah uang, nomor telepon, dan yang lainnya, lebih baik operator meminta kepada penelepon untuk menyampaikan dengan mengejarnya.

2. Cara-cara Mendengarkan
Mendengarkan adalah salah satu kompetensi atau kemampuan. Tidak semua orang dapat menjadi pendengar yang baik, walaupun begitu kecakapan dalam mendengarkan dapat dipelajari dan ditekuni. Kenapa kalau kita mendengarkan sebuah cerita/dongeng dengan masalah dapat kita sampaiakn lagi pada orang lain dengan mudah., tetapi saat kita mendengarkan materi pelajaran yang diterangkan oleh guru, terkadang kita susah menyimpannya dalam memori otak apalagi untuk menyampaikannya kembali pada orang lain. Di sini bukan berarti mampu dan tidak mampunya mendengarkan, melainkan kita belum menerapkan metode mendengarkan mana yang sesuai dengan kemampuan otak kita. Untuk itu, sekarang kita akan mencoba mempelejari metode-metode dalam mendengarkan. Mendengarkan dapat dilakukan dengan cara siap mendengarkan, pandai menangkap pembicaraan, mampu mencatat, dan mampu memberikan respon.
a. Kesiapan mendengar
Dalam hal ini adalah kesiapan jasmani dan rohani seseorang untuk mendengarkan pembicaraan orang lain. Kesiapan jasmani meliputi panca indera diantaranya telinga agar siap, artinya perhatian penu dan tidak terganggu kesehatannya. Kesiapan rohani dalam mendengarkan adalah kiranya hal penting, karena terganggunya rohani akan berpengaruh pada terganggunya panca indera. Hati yang sakit rohaninya akan membuat enggan melakukan aktifitas, diantaranya mendengarkan. Sering kita temukan anak yang sedang belajar, matanya menatap ke guru yang sedang menerangkan, tetapi pikirannya melamun kemana-mana. Dalam keadaan itu, sedikitpun kesan yang disampaikan guru tak akan dapat diterima oleh siswa.
b. Kepandaian menangkap pembicaraan
Ada dua sikap kepandaian dalam menangkap pembicaraan orang lain, yaitu sikap menerima dan sikap kritis. Sikap menerima adalah orang yang mempunyai kepribadian terbuka kepada semua orang, hingga ia siap untuk menerima dan mendengarkanapa yang disampaikan orang lain dalam pembicaraanya. Sikap kritis adalah sikap yang responsif terhadap pembicaraan seseorang. Orang kritis selalu mengelola informasi pesan yang diterimanya dan dalam benaknya telah siap untuk memberikan tanggapan atau jawabannya sebelum pembicara mengakhiri pesan yang disampaikannya.
c. Kemampuan mencatat dan mendengar
Dalam mendengarkan suatu pesan agar tidak lupa dapat kita mencatatnya. Mencatat terhadap hal yang didengar bukanlah hal yang mudah,melainkan perlu kesiapan dan penilaian kita terhadap urgensitas pesan. Setiap pesan yang kita terima tidak menutup kemungkinanitu hal yang penting buat pendengar, namun terkadang itu menyepelekannya hingga tidak mencatatnya, padahal bisa saja saat itu tidakpenting tapi besok atau lusa diperlukan.
Adapun mencatat pe,bicaraan tersebut dapat dilakukan dengan mencatat semua pembicaraan, mencatat pokok pembicaraan, dan menyingkat kalimat.
d. Berpartisipasi dalam proses berbicara dan mendengar
Kita berupaya untuk berpartisipasi aktif dalam mendengarkan. Dalam mendengarkan tidak cukup heanya dengan jawaban “la.....la” atau “betul....”, melainkan kita harus berupaya memberikan jawaban atau tagggapan yang perlu disampaikan pada penelepon.

E. Menjawab Panggilan Telepon sesuai dengan Etika dan Etiket Bertelepon
Telah diuraikan diatas bahwa “etika” adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh alam pikiran manusia. Sedangkan yang dimaksud dengan “etiket” adalah cara-cara bersopansansantun atau aturan-aturan yang harus dipenuhi dalam pergaulan atau kumpulan cara-cara dan sikap yang baik antar pergaulan manusia-manusia yang beradab.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam etika berkomunikasi melalui telepon, yaitu intonasi dan nada, kecepatan berbicara, dan pengucapan bahasa.
1. Intonasi dan nada
Dalam berkomunikasi lewat telepon, kita harus berusaha agar tidak berbicara monoton dan mengatur tinggi rendahnya suara
2. Kecapatan berbicara
Berusahalah agar tidak berbicara cepat untuk menghindar kekeliruan.
3. Pengucapan bahasa
Dalam pengucapan bahasa, sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar atau menggunakan bahasa sesuai daerah tempat berkomunikasi. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman atau salah pengertian.

F. Menjawab Panggilan Telepon dengan Cepat dan Tanggap
Apabila seseorang ingin melakukan hubungan melalui telepon, terlebih dahulu harus mengetahui tata car bertelepon, etike, dan etiket bertelepon. Setelah semua itu kita ketahui dan kuasai maka kita dapat menjawab panggilan telepon dari luar dengna cepat dan tanggap.
Ada beberapa cara yang dilakukan apabla kita mendapat atau menerima telepon masuk, anatra lain sebagai berikut.
1. jangan biarkan telepon berdering lebih dari tiga kali
2. angkat telepon dengan tangan kiri
3. tangan kanan mengambil alat tulis untuk mencatat
4. hindari menjawab dengan menggunakan “hallo” karena kata-kata seperti itu akan membuang waktu dan tidak memberi informasi
5. memberi salam dengan menyebutkan nama lengkap, apabila Anda bekerja maka sebutkan nama perusahaan Anda
6. bila penelepon berbicara menggunakan kata-kata atau istilah yang sulit, maka anda harus meminta penelepon mengulang istilah tersebut
7. nomor-nomor telepon, angka-angka dan pesan-pesan penting harus diulang agar dapat dicek kebenarannya oleh penelepon
8. usahakan apabila berbicara agar terdengar ramah dan penuh semangat
9. dalam mentransfer telepon, Anda harus benar-benar mengetahui siapa yang dapat menangani masalah penelepon, agar penelepon tidak disalurkan dari satu pesawat ke pesawat lain
10. berusaha untuk mendengarkan dan menyimak perkataan dengan baik, sehingga Anda dapat menangani dan mengetahui penelepon dengan cepat dan tepat
11. apabila Anda tidak dapat memenuhi permintaan penelepon, maka ia perlu menanyakan apakah penelepon setuju jika ia menelepon kembali
12. bila ada pekerjaan yang harus dilakukan dari hasil pembicaraan telepon tersebut, maka anda harus segera membuat catatan agar tidak lupa
13. apabila anda menerima pesan untuk rekan, anda harus mencatat dan mengulangi pesan tersebut
14. apabila anda sedang mingguan telepon namun Anda harus meninggalkan tempat, sebaiknya memberihukan operator atau rekan dimana ia dapat temui akan dihubungi
15. anda jangan melayani rekan yang menarik perhatikan atau menyela pada saat Anda sedang melakukan pembicaraan di telepon
16. menutup telepon setelah penelepon memutuskan hubungan terlebih dahulu
Selain ini perlu diperhatikan perlu hambatan-hambatan ang sering terjadi daalm bertelepon, yaitu biasanya pesan atau informasi yang disampaikan melalui telepon tidak terdengar kurang atau tidak jelas karena mendapatkan gangguan pada pesawat telepon.

G. Menggunakan Catatan Daftar Nomor Telepon Pelanggan
Untuk mnegetahui nomor-nomor telepon pelanggan, perusahaan dapat mengetahuinya dari pesanan melalui surat (surat pesanan pelanggan), pesanan melalui e-mail dan pesanan yang disampaikan melalui alat komunikasi lainnya. Selain itu peusahaan dapat mengetahui melali 4 media.
1. daftar nasabah bank yang diperoleh dari pihak bank yang dilakukan dngan kerja sama dengan bank.
2. lembaga marketing yang menyusun daftar pelanggan
3. surat pesanan pelanggan
4. buku telepon
Dalam hal ini perusahaan atau produsen tentunya harus mengetahui keterampilan menjual melalui telepon. Banyak perusahaan atau produsen yang melakukan penjualan melalui telepon karena beberapa alasan antara lain biaya yang dikelurkan lebih murah, pesan akan cepat sampai, dan dapat berkomunikasi secara langsung.
Melakukan pesanan melalui telepon merupakan salah satu komunikasi tidak langsung. Mengapa demikian? Karena telepon yang diunakan adalah sebagai alat bantu komunikasi atau sering disebut dengan media komunikasi. Bila ada pelanggan yang melaukan pesanan melalui telepon. Misalnya berkomunikasi yang baik menurut kesabaran, kecakapan, dan komitmen antara pengirim dengan penerima. Seorang produsen juga harus mampu mendengarkan apa yang diutarakan oleh pelanggan sebagai pesananan sebagai atas kebutuhannya.

H. Prosedur Pemeliharaan Pesawat Telepon
Pada zaman sekarang, telpeon adalah media komunikasi yang sangat efektif, oleh karena itu kau harus mengetahui prosedur pemeliharaan yang harus dilakukan agar telepon tetap terjaga, terpelihara dengan baik, dan tidak cepat rusak. Telepon selain sebagai salah satu alat komunikasi, disamping itu juga sebagai alat bisnis atau bisa juga disebut sebagai alat komunikasi bisnis.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam perawatan telepon, antara lain sebagai berikut,
1. bersihkan pesawat telepon setiap hari dengan menggunakan alat yang sesuai
2. letakkan gagang telepon dengan benar sehingga jika ada panggilan masuk telepon bisa berfungsi dengan baik
3. sediakan kertu perawatan atau kartu perbaikan
4. lakukan pemeriksaan label penyambung telepon ke sentral /kotak telepon
5. jika telepon mati atau ada kerusakan hubungi bagian teknisi peralatan perusahaan
6. bila teknisi perusahaan telah mencoba memperbaikinya dan tetap tidak tidak ditemukan solusinya, segera hubungi petugas telekomunikasi terdekat

I. Melaporkan Kerusakan Telepon kepada Pihak yang Berwenang dalam Perusahaan
Dalam memeriksa kerusakan pesawat telepon hendaklah dicertak terlebih dahulu jenis kerusakannya. Apakah kerusakan lokal atau non lokal.
1. Kerusakan Lokal
Kerusakan dan gangguan masih dalam lokasi perusahaan, mialnya kerusakan pesawat telepon, gangguan kabel penghubung atau yang lainnya. Dalam hal ini, kerusakan kiranya masih dapat diatasi langsung oleh petugas teknisi perusahaan untuk memperbaiki atau mneggantinya.


2. Kerusakan non Lokal
Kerusakan yang diakibatkan oleh jaringan telekomunikasi, dalam hal ini seorang petugas teknisi harus cepat menghubungi atau melaporkannya pada kantor telekomunikasi terdekat. Laporan dapat dilakukan secara tertulis maupun secara lisan. Laporan kerusakan secara tertulis akan lebih baik jika mencantumkan jenis kerusakan dengan lengkap dan waktu pertama kali terjadinya kerusakan
Seorang operator telepon dalam melaporkan kerusakan telepon harus menyampaikannya kepada petugas yang telah ditunjuk diperusahaan, yang pada umumnya tahapannya adalah sebagai berikut.
1. Operator telepon
Operator teepon harus melaporkan kerusakan telepon kepada teknisisecara tetulis dan lisan dengan menyampaikan kartu perawatan/kerusakan telepon.
2. Teknisi perusahaan
Pegawai teknisi kegiatan harus melporkan kerusakan pesawat telepon kepada pimpinan secara tertulis dan lisan dilengkapi dengan Kartu Perawatan Peralatan. Apabila kerusakan termasuk pada kerusakan non lokalmaka teknisi harus membuat laporan kerusakan pada dinas telekomunikasi.
3. Pimpinan
Tenaga teknisi harus melaporkan kerusakan telepon pada pimpinan dan akan memberikan rujukan pada bagian keuangan untuk membeli komponen yang dibutuhkan apabila kerusakan masuk pada kategori kerusakan lokal. Apabila kerusakan termasuk pada kategori kerusakan non lokal maka pimpinan akan memberikan instruksi pada bagian teknisi untuk segera melapor ke kantor telekomunikasi dimana perusahaan berlanggan
4. Bagian keuangan
Setelah laporan pada pimpinan dan memberikan rujukan pada bagian keuangan, maka lapaoran kerusakan diserahkan pada bagian keuangan untuk disiapkan anggaran pembelanjaannya.
5. Bagian sarana prasarana
Bagian sarana dan prasarana akan emmbeli atau menyediakan komponen yang diperlukan untuk memperbaiki telepon

J. Sikap-Sikap yang Diperlukan dalam Mengoperasikan Alat Komunikasi
1. Cermat
Dalam mengoperasikan pesawat telepon hendaklah dilakukan dengan sungguh-sungguh dan fokus dalam melaksanakannya. Konsentrasi terhadap pekerjaan adalah sikap hasil dari pekerjaan optimal. Jangan sekali-kali bekerja sambil melamun, bermain, atau memikirkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Seperti halnya kita, bila berdandan/bepenampilan dengan keadaan pikiran sedang ruwet dan kacau maka hasilnya juga akan kacau bahkan banyak yang terlewat.
2. Teliti
Mengoperasikan pesawat telepon hendaklah dikerjakan dengan hati-hati dan berusaha untuk mencek ulang segala sesuatu yang telah dikerjakan. Hati-hati dalam penggunaan bahasa, sapaan, dan cara penyampaian. Telitilah pesan yang disampaikan penelepon. Ketelitian ini akan dapat mengurangi resiko bagi perusahaan.
3. Sopan
Mengoperasikan pesawat telepon hendaklah dikerjakan dengan sopan dalam ucapan, sikap, dan tindakan.
4. Tepat Azas
Mengoperasikan pesawat telepon hendaklah dikerjakan dengan sesuai aturan yang berlaku secara etika dan etiket yang berlaku diperusahakan